Selamat Datang di "YAYASAN PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN ANAK YATIM DAN FAKIR MISKIN AL-FURQON" Sekretariat: JI. KS. Tubun III B / Gg, 0 No. 23 Slipi, Jakarta 11410 Telp. (021) 5327615, 5348649 email : yayasanalfurqon@yahoo.co.id website : www.yaf-slipi.org

Pengurus Yayasan Alfurqon

Dalam rangka kegiatan pemberian santunan Lebaran.

Peresmian Masjid Al-Furqon

Masjid Al-Furqon diresmikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. DR. H.M. Din Syamsuddin, MA.

Pemberian bingkisan

Ketua Yayasan Al-Furqon Drs. H. Sri Rachmadi WS. memberikan bingkisan lebaran kepada anak yatim binaan YAF .

Anak yatim binaan Yayasan Al-Furqon Slipi

Pemberian bingkisan lebaran.

Masjid Al-Furqon Slipi Jakarta

Masjid Al-Furqon Slipi Jakarta.

pengurus Masjid Al-Furqon

Pengurus Masjid Al-Furqon Ketika Mengadakan Kegiatan pemberian Bingkisan lebaran tahun 2010

Khitanan Umum 2011

Pemain sinetron Islam KTP, Sampean Muslim, pemeran "Tebe" (Tubagus Indra) berkesempatan hadir untuk memberikan dukungan moril bagi para peserta khitan pada acara Khitanan Umum Yayasan Al-Furqon 1432 H/2011 M

Khitanan Umum 2010

Peserta Khitanan Umum Yayasan Al-Furqon 2011 beserta (dari kanan) Ketua Masjid Al-Furqon H.Syarief Hidayatullah, SE., Lurah Slipi Jahja Sunarja, S.Sos., Ketua Yayasan Al-Furqon Drs. H. Sri Rachmadi WS., Ketua Penyelenggara Khitanan Umum YAF 2011 M. Muslimin, S.Pd..

Minggu, 14 Oktober 2012

Sambutan


 Drs. H. Sri Rachmadi WS.
Assalamu’alaikum wr. wb.
Sejatinya, kemiskinan menjadi induk dari permasalahan sosial (social problems) yang terjadi pada masyarakat perkotaan (urban) maupun pedesaan (rural). Fenomena ini bukan khas Indonesia saja, tetapi sudah mendunia terutama di negara-negara miskin dan di negara-negara yang sedang berkembang. Gambaran ini menjadi sangat nampak dalam realita kehidupan masyarakat di kota-kota besar Negara yang sedang berkembang seperti juga di Megapolitan Jakarta. Bertambahnya dengan pesat jumlah keluarga miskin, pengangguran, gelandangan dan pengemis, kriminalitas, anak-anak terlantar, anak jalanan, kenakalan remaja, penyalah gunaan narkoba, perdagangan manusia, prostitusi, lanjut usia miskin, kecacatan, tunawisma dll. Masalah sosial yang makin menggunung dengan pemecahannya yang tidak sepadan mengarah pada situasi dan kondisi yang makin mengkhawatirkan.
            Rentang waktu panjang dibutuhkan, selain mobilisasi seluruh potensi yang ada baik disektor pemerintah maupun masyarakat. Untuk menangani permasalahan sosial yang kronis ini agar terkendali bahkan dieleminir sehingga kwalitas hidup anggota masyarakat yang kurang beruntung itu dapat ditingkatkan.
            Indikasi timbulnya semangat untuk mengambil bagian secara aktif dalam proses pengentasan kemiskinan oleh masyarakat makin terlihat seiring dengan terjadinya proses reformasi di segala bidang yang terjadi di Indonesia yang dimulai pada tahun 1998 lalu.
            Rasa kesadaran dan tanggung jawab sosial masyarakat menjadi kunci pemecahan masalah sosial (problem solving) yang terjadi dalam masyarakat bersama peran yang dilakukan pemerintah. Organisasi-organisasi sosial, baik bersifat tradisional berlandaskan kearifan budaya lokal maupun yang dikelola secara professional tumbuh dan berkembang sebagai wujud tanggung jawab sosial masyarakat. Mereka tergerak oleh motivasi nilai-nilai agama, nilai-nilai kemanusiaan secara umum maupun perwujudan dari nilai-nilai Pancasila sebagai falsafah hidup berbangsa dan bernegara.
            Wacana itu pulalah yang mendorong didirikannya Yayasan Pelayanan dan Pemberdayaan Anak Yatim dan Fakir Miskin Al-Furqon (Yayasan Al-Furqon) pada tahun 2001 oleh sekelompok eksponen yang sadar dan peduli terhadap lingkungannya yang didalamnya masih banyak terjadi ketimpangan (disporitas social) yang berujung pada kehidupan yang kurang harmonis. Secara kasat mata dengan mudah dapat dijumpai penduduk yang hidup serba kekurangan (miskin), anak-anak yatim yang tidak terurus sehingga menghadapi hari depan yang kurang cerah, para lanjut usia yang hidupnya tidak tenang menghadapi hari-hari akhirnya.
            Semestinya, peran Yayasan Al-Furqon (YAF) sebagai penolong “yang lemah” sekaligus sebagai penyalur aspirasi warga peduli untuk berperan serta dalam mengatasi permasalahan sosial dilingkungan dapat lebih dikembangkan dan diberi kesempatan lebih luas untuk melaksanakan misinya. Manajemen yang baik dan transparansi dari Yayasan Al-Furqon yang dilandasi profesionalisme dan keikhlasan bekerja para pengurusnya menjadi ciri keberhasilan dan semakin berkembangnya aktivitas yayasan. Dengan demikian visi yang telah digariskan oleh yayasan bukan sebuah impian besar atau sebuah utopia tetapi akan dapat diwujudkan. Insya Allah.
Dari SLIPI (SeLalu Ingat Pada Illahi) sebagai domisili dari YAF, kami ingin merangkul dan menggalang semua sumber dan potensi  yang peduli untuk menolong warga masyarakat yang kurang beruntung itu agar mereka mampu menolong dirinya sendiri dalam menciptakan hari depan yang lebih cerah. Diharapkan nantinya mereka dapat berperan aktif dalam mewujudkan kondisi masyarakat yang lebih sejahtera, adil bermartabat dan memperoleh Ridho Allah SWT sebagaimana dalam firman-Nya “Sesungguhnya orang-orang mukmin yang sebenarnya adalah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwanya di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar“ (QS. Al – Hujurat : 15).
Wassalamu’alaikum wr. wb

Harapan


HARAPAN

            Program YAF berdurasi jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Program yang sudah menjadi cetak biru YAF akan terus diupayakan realisasinya. Keberhasilan pelaksanaan program akan sangat tergantung pada :
11.      Ketersediaan dana.
22.      Kepedulian masyarakat untuk terus membantu.
33.      Kerjasama yang baik antara YAF dengan sasaran populasi.
44.    Tenaga kerja sosial YAF yang berdedikasi tinggi (Ikhlas), berkwalitas, bersedia meluangkan            sebagian waktunya untuk yayasan.
55.      Pengelolaan yayasan secara profesional, transparan, kompak, efektif dan efesien.
66.      Pemanfaatan teknologi maju terutama Teknologi Informatika.
77.      Perluasan  jaringan kerjasama dengan berbagai pihak.

Target Substansial


TARGET SUBSTANSIAL

1.      Bagi Anak Yatim dan Anak Fakir Miskin :
1.1               Terhindari dari kondisi putus sekolah.
1.2               Memiliki semangat untuk terus menuntut ilmu.
1.3               Dapat mencapai taraf sekolah yang lebih tinggi.
1.4               Menjadi anak yang berakhlak mulia dan berprestasi.
1.5               Turut berbahagia di saat hari Raya Idul Fitri.

2.      Bagi para Lanjut Usia Miskin :
2.1               Tercukupi asupan nutrisi bermutu.
2.2               Terpelihara kondisi kesehatan.
2.3               Terurus prosesi pemakamannya.
2.4               Turut berbahagia menghadapi hari Raya Idul Fitri.
2.5               Terwujud rasa tenteram dan pasrah menghadapi hari-hari akhir.

3.       Bagi Keluarga Fakir Miskin :
3.1      Kemampuan yang meningkat untuk menfaatkan sumber dan potensi yang ada    (resources) untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga (Needs).
3.2           Kondisi kesejahteraan keluarga yang lebih baik dengan swadaya keluarga yang dibantu masyarakat.
             3.3     Dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dan bertanggung jawab dalam    mengikutsertaan mewujudkan kesejahteraan sosial masyarakat yang lebih baik, adil dan merata.